Rabu, 19 Mei 2010

Kenapa Burung Gagak Berbulu Hitam

Jaman dahulu, semua bangsa burung hanya memiliki bulu-bulu berwarna putih. Lalu di suatu musim semi bermekaranlah bunga-bunga di seluruh padang rumput, semak-semak dan hutan. Dunia pun menjadi berwarna-warni.
Bangsa burung terlihat sangat kontras dengan warna-warni bunga-bungaan itu. Apalagi pada musim itu, seluruh kupu-kupu dengan sayap yang berwarna warni pun ikut menghiasi alam.
Seekor ayam hutan yang gagah, pada suatu pagi, membuat keributan dengan suaranya yang lantang.
"Hai teman-teman bangsa burung, berkumpullah! Aku punya rencana yang sangat baik bagi kita semua!"
Setelah seluruh burung berkumpul, ayam hutan itu mulai berkata kepada mereka,
"Teman-teman sekalian, sudah beberapa hari ini aku mengumpulkan berbagai jenis bunga dan buah-buah yang memiliki warna yang indah. Barangkali kita semua sudah tahu bahwa dari seluruh binatang yang hidup, hanya kita yang memiliki warna yang seragam yaitu putih. Kalau aku sendiri, sudah merasa bosan dengan warna putih yang cepat kusam dan kotor ketika aku bermain-main di tanah. Nah, silakan bagi teman-teman yang ingin mewarnai bulu-bulunya aku bersedia membagi pewarna yang aku punyai. Ada banyak warna ; merah, kuning, hijau, biru, coklat, jingga, ungu, dan masih banyak lagi. Silakan mengambil seperlunya."
Bangsa bangau yang lamban tidak mau mengambil satu pun pewarna yang disediakan, mereka lebih suka melihat-lihat saja. Burung-burung kakaktua pun hanya mengamati dari kejauhan saja. Beberapa ekor dari mereka memainkan warna hitam untuk paruh dan kaki mereka. Beberapa ekor mengguyur tubuhnya dengan warna hitam.
Burung-burung merak dan ayam saling mengulaskan pewarna dengan rajin dan hati-hati. Maka bulu-bulu mereka tampak mempesona. Sementara burung-burung kenari dan bayan saling mencoba beberapa warna hingga sebagian dari mereka ada yang hijau, biru, kuning, merah atau campuran dari warna-warna itu. Setelah itu, mereka saling memuji tentang warna-warna bulu mereka masing-masing. Burung merak paling banyak mendapat pujian tentang keindahan warna bulu-bulunya.
"Aduh, bagus sekali bulu-bulumu Merak. Aku jadi pengin mewarnai bulu-buluku seperti itu," kata burung merpati.
"Kamu tadi pakai pewarna yang mana? Aku coba juga ya?" Ujar Cenderawasih.
Di lain pihak, ada beberapa burung yang kecewa. Bebek dan angsa misalnya. Mereka mengeluhkan pewarna yang dimiliki oleh Ayam Hutan tidak tahan air. Tadinya, bebek mewarnai tubuhnya dengan warna biru muda tetapi ketika dia masuk ke dalam air, warna biru itu hilang. Angsa juga tadi sempat mencoba warna ungu. Dan warna itu luntur ketika dia masuk ke dalam air. Burung Tukan hanya mengambil warna hitam untuk bulu-bulunya, tetapi dia ingin punya warna yang menarik untuk paruhnya. Maka dia mewarnai paruhnya dengan aneka warna.
"Wah paruhmu bagus Tukan!" Puji seekor burung robin.
"Bulu-bulumu juga bagus, Robin!" Jawab Tukan yang merasa tersanjung.
Sementara burung-burung gagak merasa bahwa dengan warna-warna itu, banyak burung yang merasa dirinya lebih baik dari burung yang lain. Maka menyerbulah mereka ke tengah-tengah pesta mewarnai itu. "Minggirrrr semuaaa!!!" Teriak kawanan gagak bersama-sama. Lalu dengan cepat mereka merampasi seluruh pewarna yang sedang dipergunakan oleh burung-burung itu. "Aku ingin membuat satu warna yang lebih bagus dari warna yang kalian pergunakan!" Mereka mulai mencampur warna hijau yang digunakan merak dengan warna merah yang tadi dipergunakan ayam hutan. Lalu menambahkan warna biru yang dipilih oleh burung rajaudang. Dan beberapa warna lainnya. "Lihatlah! Sebentar lagi warna bulu kami lah yang paling bagus di antara kalian, sebab semua warna yang paling baik sudah kucampurkan di sini." Satu per satu rombongan gagak mencelupkan diri pada campuran pewarna tadi. Tapi apa yang terjadi? Ketika satu per satu dari mereka keluar dari campuran pewarna, mereka mendapati tubuh mereka berwarna hitam kusam. Seketika itu, semua bangsa burung menertawai burung-burung gagak itu. Sejak itu lah gagak jarang sekali terbang di langit, mereka malu dengan bulunya yang hitam kusam.

Lelaki Itu Hanya Inginkan Tubuhku

Setelah menikmati tubuhku, ‘D’ memutuskan hubungan kita dan PDKT dengan cewek lain. Ironisnya ‘D’ bilang jika sesungguhnya ia akan memberi aku satu kesempatan lagi, dia ingin aku berubah. Sebelum dia memutuskan aku dia pernah bilang bahwa dia hanya mencintai diriku seorang, Seolah terbujuk rayuanya, aku pun jatuh dalam pelukannya. Belakang barulah aku merasa menyesal kalau sesungguhnya ‘D’ telah tega membohongiku, ternyata ia tak benar- benar mencintaiku, lelaki itu hanya menginginkan tubuh indahku.
Aku bertemu ‘D’ dalam acara didesaku, ia kelihatan tampan dan ia masih sekolah, ia begitu murah senyum pada setiap orang didesa. Akan tetapi kita tak satu sekolah, dia sekolah di daerah Cerme,gresik.
Pendek ceritanya, beberapa hari setelah berkenalan dengannya. Aku sudah begitu akrab dengannya. Pada hari – hari tertentu kami sering pergi bersama, terkadang pergi ke bioskop untuk nonton dan tempat - tempat lain. orang tua kami jaga sudah merestui jalannya hubungan kami.
Tentang ‘D’, ia tergolong pria yang pandai merayu. Dengan keyakinanya yang begitu besar, dia berani maju untuk merayu para kaum wanita dan tanpa sadar akupun menyerah, kemudian melayani “PERMINTAAN” yang digelarnya.
Suatu hal yang sangat aku sesali seumur hidupku adalah aku telah hanyut termakan rayuan gombal ‘D’. aku seperti kehilanyan diriku yang sebelumnya, yang tegas, rasional, dan senantiasa berpikir positive. Tapi sekarang aku menyerah dan tak mampu memilih mana yang benar dan yang salah.
Akhirnya mulai kurasakan ketika pelajaranku memasuki semester genap. Pelajaran yang masuk keotakku mulai serasa berat dan membebani fisikku. Kegairahan belajarku mulai merosot drastis. Pikiranku hanya tertuju pada sosok ‘D’, sehari tak bertemu D aku seprti kehilangan gairah hidup. Akibatnya nilai ulangan semesterku sangat buruk di bandingkan nilai semesterku kemarin. Aku sangat sedih tetapi aku tak berdaya umtuk keluar dari kondisi ini.
Malapetaka itu muncul ketika ‘D’ mengajakku jalan- jalan, ditengah jalan hujan mulai turun, aku dan ‘D’ singgah ke rumah seseorang. Dia dan ‘D’ sepertinya sudah merencanakan sesuatu hal buruk pada diriku, aku tak melawan dan tak memberontak , malah aku pasrah dan menikmatinya. Pristiwa itu sangat aku sesalkan sebab itu membuatku seperti kehilangan harga diri.
Selang beberapa bulan ibuku dikabarkan telah hamil. Akupun sangat bahagia bisa mempunyai seorang adik baru.. tapi impian itu sekarang telah terbang hilang!! Menginjak usia kehamilan ibuku yang 3 bulan, ibu mengalami keguguran dan aku harus bisa melupakan yang akan menjadi kakak.
Hari demi hari silih berganti, esokan harinya ibuku pergi kedokter untuk keperluan periksa. Kata dokter ibuku mengidap penyakit kanker rahim dan harus segera dioprasi secepatnya.ibuku bilang padaku tentang rencana itu dan aku tak menyetujui jika dengan tindakan oprasi!!
Selang satu bulan kemudian ibuku merasakan sakit yang luar biasa, dia didilarikan ke Rumah Sakit. Dokter menyuruh untuk melakukan oprasi, aku sanagt bingung, harus bagaimana lagi!!! Aku teringat ibuku penah berpesan “jangan pernah memutuskan hubunganmu dengan ‘D’, jika terjadi kau tak akan aku anggap anak” begitulah pesan ibuku!!” aku sangat sedih banget, semenjak ibuku di RS dia seriang bertanya masalah hubunganku dengan ‘D’. terpaksa aku bohong dangan ibuku sendirikalau hubunganku baik – baik saja.
Bila ada yang mengatakan bahwa serasional - rasionalnya wanita, bila dalam keadaan frustasi berat seprti ini , ia bisa saja kehilangan akal sehatnya, dan akan kehilangan harga dirinya serta kehilangan nilai intelektualnya.
Itulah yang kualami sekarang, hari hariku menggelinding begitu saja tanpa hasrat untuk memilih mana yang baik dan yang buruk, rasanya aku sudah kenyang dipermainkan ‘D’. aku mulai berusaha menegaskan harga diriku yang telah tenggelam, aku berusa untuk takhanyut oleh perasaanku terhadap ‘D’.
Aku merasa benar benar tak bisa lagi membiarkan semua perbuatan ‘D’. ia benar benar ingin menjerumusknku, kini aku telah sadar bahwa semua perhatian ‘D’ hanya karena ia tertarik pada tubuh indahku, selama ini ‘D’ pasti tidak benar benar mencintaiku tapi "HANYA MENGINGINKAN TUBUHKU"

Sahabatku Teman Mimpiku

Hari ini cuaca lagi buruk, diluar hujan sangat deras tapi Galuh belum juga pulang. Kak Tya makin gelisah berulang kali, Kak Tya mengintip keluar di balik jendela untuk memastikan adiknya sudah pulang apa belum?
Ketika Kak Tya tengah menunggu Galuh diruang tamu, kakinya terpeleset dan pantatnya berciuman dengan lantai yang basah. Alangkah sakitnya pantat yang malang itu.
Tak lama kemudian terdengar pintu rumahnya diketuk. Kak Tya bergegas membuka pintu dan Galuh tengah berdiri didepan pintu sambil melambaikan tangannya yang berada di mobil.
“ Galuh darimana saja kamu sih kamu? Kakak sampai khawatir ama kamu! Tegur Kak Tya, Galuh masuk rumah begitu saja tanpa merespon teguran kakanya itu, Kak Tya hanya mengeleng gelengkan kepalanya.
Entah mengapa Galuh menjadi pendiam akhir akhir ini! Kak Tya sendiri tak habis pikir kanapa semenjak perpisahan sekolah, kemauannya sulit untuk dikekang.
Kak Tya teringat beberapa waktu yang lalu tepatnya jam istirahat pertama disekolahnya, Galuh berbincang-bincang dengan 4 sahabat terbaiknya, dia tidak mau persahaban yang telah berjalan selama 3 tahun hilang begitu saja, ia ingin bertemu sahabatnya disekolah.
Suatu ketika Galuh melihat 2 sahabatnya itu tengah bertengkar hebat. Dia hanya bisa berdiam diri saja. Taj tak tau apa yang harus ia lakukan.

Aini sahabatnya bertanya pada Galuh
“Galuh! Kamu ingin berteman sama siapa? Aku apa dia?” ( dengan menunjuk muka indah, sahabat yang Aini musuhi tadi ).
Galuh tak bisa berbicara apa apa, dia hanya diam membisu . didalam hati yang paling dalam dia tak menginginkan kedua sahabatnya seperti ini. Tak lama kemudian Galuh meneteskan air mata kesedihan. Kedua sahabatnya tadi tak merespon kesedihan Galuh.
Pagi - pagi buta Galuh sudah berada di sekolahannya dengan wajah lesu dan lemas.! Aini mendekati Galuh
“ ada apa luh! Kok kayanya kamu sakit?”
“gak ada apa apa kok, aku hanya bingung aja kenapa kamu sama indah bertengkar?” jawabnya pelan,
“ ini Cuma gara gara cowok luh, tenyata aku salah paham ama indah. Nanti aku mau minta maaf kok sama dia! ”
“ Makasih akhirnya kita bisa jadi sahabat kayak dulu” suara Galuh terdengar senang.
Tapi besok adalah hari perpisahan sekolah, mereka akan berpisah alangkah sedihnya hati Galuh, dia hanya bisa mengucapkan

“ SAHABATKU”
Ibarat 1 janji dalam hati takkan dapat ditulis
Takkan dapat dibaca, takan terpisah oleh jarak
Takkan berubah oleh masa dan takkan
sirna oleh amarah, sedikit dimata namun
selamanya akan di jiwa

Galuh ingin persahabatan mereka takkan terpisahkan oleh jarak apapun.
Mengingat kejadian tersebut Kak Tya hanya berani berdiam saja. malam harinya Galuh menghampiri kakanya yang sedang menonton TV sambil membaca buku diruang tengah.
” kak pinjemin Galuh uang donk!” pinta Galuh
“ buat apa ?” Tanya kakaknya
“ Buat beli pulsa kak” jawabnya pelan
“ lho emang pulsa kemarin yang kakak beliin udah habis ta?”
Galuh diam sejenak “ sudah kak ”
“ ya udah sana ambil sendiri dilaci”
Terdengan suara telpon berdering dengan keras. Galuh langsung mengangkatnya. Tenyata telpon itu dari sahabatnya Aini. Aini memberikan kabar tentang sahabat sahabatnya di SMP. Galuh langsung mendengarkannya dengan serius, Aini mengabarkan kalau besok sore sekitar jam 4 indah, qomah sama indah akan kerumah galuh. Senang rasanya hati galuh, akhirnya sahabatnya bisa maen kerumahnya.

Memang persahabatan itu sangat berarti.
Seperti sebuah tangan dan mata.
“ jika tangan terluka, maka mata akan menangis.
Dan jika mata menangis niscaya
tanganlah yang akan mengusapnya”